Ketika anak seusianya masih gemar bermain bola, Wasik Farhan-Roopkotha seorang bocah berusia 6 tahun mempunyai kegemaran yang berbeda. Bocah tersebut sudah tertarik dengan komputer sejak berusia 2 tahun dan kini dia dicalonkan sebagai pemegang rekor ahli komputer termuda di dunia
Menurut ibunya diusianya yang masih sangat kecil, Wasik sudah mengetahui banyak hal tentang bahasa pemrograman. "Dia telah mendapatkan beberapa pengetahuan tentang bahasa pemrograman C++. Ia juga mampu mengetik dengan cepat dan efisien tanpa harus melihatkeyboard," kata sang ibu, Cynthia Farhan-Risha.
Wasik mulai mengetik menggunakan software Microsoft Word di usia 3 tahun, lalu mengetahui bagaimana cara meng-install dan mengunduh emulator game pada usia 4 tahun. Ia pun dengan cepat menguasai game-game yang tergolong rumit. "Saya sangat menikmati bermain di komputer dan mempelajari keahlian baru. Saya punya mimpi di masa depan bisa menjadi ahli komputer dan bekerja di sebuah perusahaan komputer besar," ujar Wasik kepada BBC.
Kecurigaan ibu Wasik tentang kejeniusan anaknya ini sudah dirasakan sejak lama, menurutnya Wasik memang terlihat berbeda dari anak seusianya. "Saya pun tak percaya ketika melihat dia mulai belajar berhitung di usia 7 bulan," aku Cynthia.
Walaupun sangat bangga dengan bakat yang dimiliki Wasik, orangtua Wasik mengaku khawatir dengan perkembangan psikologis Wasik. Mereka berjuang keras mengendalikan perilaku Wasik itu, yang terkadang menunjukkan tanda-tanda keras kepala. Pihak keluarga berharap agar Wasik tidak hanya jenius, tapi juga mempunyai kepribadian yang baik. "Kami ingin menjadikan Wasik pribadi yang tetap membumi. Dan, saat dia tumbuh besar, dia akan tahu bahwa dirinya diberkati bakat yang tidak boleh disia-siakan," harap Cyntia.
Kepribadian yang baik haruslah dilatih sejak kecil dari dalam lingkungan keluarga, jika tidak orang tersebut akan kesulitan untuk menghadapi masyarakat dalam lingkup yang lebih luas. Semoga orangtua Wasik bisa memberikan pendidikan dasar yang baik sehingga Wasik pun tumbuh menjadi pribadi yang unggul baik dalam intelektualnya maupun kepribadiannya.
Baca Juga :
Jatuh Cinta Saja Tidak Cukup Dalam Pacaran
Aktivis Gay: Kami Kristen Dan Kami Gay
Sumber : kompas,bbc/vina